![]() |
Sumber : https://bit.ly/316vVW9 |
Berita hoaks
sudah menjadi suatu fenomena saat ini. Khususnya
di Negara kita Indonesia. Itu bisa terjadi karena sulitnya pemerintah dalam mengawal
sumber-sumber berita yang dengan sengaja menyuguhkan berita yang di tujukan
untuk mengecoh pemikiran masyarakat secara luas. Ada juga yang di tujukan
sebagai pengalihan issu, dan ada yang di tujukan untuk kepentingan pribadi. Sebut
saja berita tentang terjadinya dukhan atau teriakan kuat pada tanggal 15 bulanramadhan yang berhasil membuat beberapa orang merasa panik bahkan sampai ada
yang menjual rumahnya karena terpengaruh oleh berita tidak jelas yang di
sandarkan pada hadist maudu’. Belum lagi gempuran media social seperti facebook
youtube dan lain lain yang ikut mempunyai peran besar dalam menyebarkan berita
berita yang seperti itu. Lalu
bagaimanakah seharusnya kita menyikapinya?. Mungkin bebrapa poin di bawah ini bisa sedikit memberi kesimpulan bagi
anda
Bersedang-sedang
dalam segala hal
Bersedang sedang dalam segala hal adalah yang di anjurkan oleh hadis
masyhur ( خير
الأمور أوسطها ) Sebaik baiknya segala urusan adalah yang sedang sedang saja. Syekh Al-Mala Ali Al-Qori menyebutkan dalam kitab - شم العوارض في ذم الروافض – Syammul
Awaridh fi Dzammil Rowafidh. Bahwa hadis ini berlaku dalam segala bidang
urusan, i’tikad, pekerjaan, akhlaq dan yang lainnya. Hadist ini di sebut oleh
imam Al-Baihaqi dalam - شعب الإيمان – Syuabil Iman. Di sebut oleh imam Al-Rozi dalam - مفاتيح الغيب – Mafatihul
Ghoib. Dan di riwayatkan oleh imam Al-Samani dalam Tarikhnya – تاريخ السمعاني – dari hadisnya Ali dengan satu sanad majhul.
Dan di keluarkan oleh Ibnu Jarir dalam Tafsirnya dari perkataan Mutorrof
bin Abdillah, dan dari perkataan Yazid bin Murroh Al-Jakfi.
Jangan selalu berbicara dengan apa yang kita dengar
Larangan ini terdapat adalam beberapa hadist, salah satunya adalah hadist
yang di sebut oleh imam Muslim dalam kata pengantar kitab Shahinya – صحيح مسلم – كفى بِالْمَرْءِ كذبا أَن
يحدث بِكُل مَا سمع
Cukup bagi seseorang untuk di katan tukang bohong apabila selalu berbicara dengan apa yang dia dengar
Hadist ini juga di sebut oleh imam Abu Daud Dalam kitab Sunannya dari
Muhammad bin Husain bin Isykab, dari Ali bin Hafsin, Dari Syu’bah, dari
khabib, dari hafsin bin asim. Ibnu Kasir berkata “ Ayat 83 Surah An-Nisa’
adalah bantahan bagi orang orang yang suka menyebarkan berita sebelum memastikan
kebenrannya terlebih daulu ” .
Berhentilah Menyangka-nyanka
Orang yang selalu
berbicara dengan semua yang didengar tampa peduli akan kebenarannya adalah
orang yang rentan berbohong. Dalam sebuah hadist riwayat Abu Daud dan Al-Hakim
di sebutkan Bahwa “ Cukup bagi seseorang untuk berdosa apa bila selalu
berbicara dengan semua yang di dengarnya ”. Maksud hadis ini adalah memberi peringatan
keras bagi orang orang untuk tidak selalu berbica dengan apa yang di bicarakan oleh orang lain yang merupakan hasil dari sangkaan sangkaan belaka. Intinya adalah :
Patikan terlebih dahulu sumber berita yang ingin anda sampaikan. Bila tidak dapat
memastikannya maka diamlah. Sebagai mana sabda Rosululloh SAW :
قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا
أَوْ لِيَصْمُتْ "
"Barang siapa
yang beriman pada alloh dan hari akhir maka berkatalah yang baik baik, atau
diamlah"
Referensi :
· شرح القسطلاني = إرشاد الساري لشرح
صحيح البخاري (9/ 97) 94 - باب مَا جَاءَ فِى زَعَمُوا
· شم العوارض في ذم
الروافض (ص: 74)
· مرقاة المفاتيح
شرح مشكاة المصابيح (7/ 3007)
· شم العوارض في ذم
الروافض (ص: 74)
· موسوعة الفرق
المنتسبة للإسلام - الدرر السنية (1/ 173، بترقيم الشاملة آليا)
· شعب الإيمان (5/
261)