Ada sebuah
catatan yang mengatakan bahwa pembangunan Baital Maqdis atau lebih di kenal
dengan Madjid Al-aqsha di latar belakangi oleh taun yang menimpa kaum Bani
Israil di masa lampau. Nabi Daud alaihissalam mendapat wahyu dari Alloh S.W.T
memberi tahu bahwa Bani Israil sudah banyak melakukan dosa. Dan Alloh
memberi mereka tiga pilihan untuk menebus dosa dosa mereka. Yang pertama adalah
kemarau panjang selama dua tahun, pilihan yang ke dua adalah musuh yang Alloh
utus untuk memerangi mereka selama dua bulan. Pilihan yang ke tiga adalah taun
yang menimpa mereka selama tiga hari.
Ketika Nabi Daud alaihissalam berdiskusi dengan kaummnya
tentang hal ini mereka menyerahkan pilihan pada nabi Daud karena dia di nilai lebih
tepat untuk menentukan pilihan. Kemudian Nabi Daud menyuarakan alasan, kalau
memilih kemarau tidak akan ada yang sanggup menahan
kelaparan, kalau memilih musuh Nabi Daud hawatir kaumnnya tidak akan tersisa. Jadi
pilihan yang tepat adalah taun, maka mereka sepakat memilih taun. Maka turunlah
wabah penyakit yang mengerikan yang membunuh tujuh puluh ribu orang hanya dalam
sehari dari pagi sampai tenggelamnya matahari. kemudian Nabi Daud A.S
menengadahkan tangan memohon Alloh S.W.T untuk mengangkatnya karena melihat betapa
menakutkannya wabah ini.
Setelah Nabi Daud berdoa memohon untuk wabah ini segera di angkatan dan Alloh SWT mengangkatnya, Nabi Daud berkata pada kaumnya
sesungguhnya alloh sudah merahmati kalian dengan mengangkat wabah ini sebelum sampai tiga hari, maka dari itu mari kita membuat sesuatu sebagai tanda rasa syukur kita padanya
jadilah mereka mulai membangun maisjid Al-aqsha yang kelak pembangunannya rampung
seratus persen di tangan Nabi Sulaiman.
Catatan ini di temukan oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam kitab ( المبتداء ) Al-mubtada’ karangan Ibnu
Ishaq, hadis ini juga di keluarkan oleh imam Ahmad bin Hambal dan imam Nasai
dalam ( الكبرى ) Al-kubro, dari Sabit Al-Bunani dari Abdurrahman bin Abi Laili
dari Suhaib yang merupakan hadis marfu’. Hadis ini juga di sahihkan oleh Ibnu Hibban tapi Ibnu Hibban tidak menyebut nama Nabi Daud A.S. namun ada
tambahan dalam hadis riwayat Ibnu Hibban bahwa do’a nabi ketika itu setelah
solat asar ada yang mengatakan setelah solat subuh dan bunyi do’anya seperti
ini:
] اللهم بك اقاتل وبك احاول، - وفي رواية :اصاول، ولاحول
ولاقوةالا بك[
Referensi :
بذل الماعون في فضل الطاعون
المؤلف : ابن حجر العسقلاني 773-852 ه
Baca juga : Hikmah di sebalik cobaan,corona.!