Kadang kita merasa galau resah kesel atau ada perasaan yang campuraduk
saat kita memahami sesuatu tapi orang tidak bisa mempercayainya. Atau saat kita
berusaha untuk menjelaskan hal hal tapi orang lain tidak menghiraukannya. Padahal
bagi kamu itu penting dan itulah yang benar, tapi orang lain justru memiliki
pendapat yang sebaliknya.
Hal hal seperti ini sering kali terjadi. Entah itu dalam lingkup keluarga,
di tempat kerja atau di mana saja dan tentunya itu sangat menyebalkan. Ingin rasanya
kita berteriak agar semuanya bisa dengar tentang apa yang seharusnya orang tau,
apa yang seharusnya orang fahami tentang hal ini. Akan tetapi tahukah kamu bagai mana al-qur’an mengajari kita tentang hal
ini ?
Dalam surah [hud] ayat 25 samapi 28 alloh menceritakan
kisah nabi nuh alaihissalam, bagaimana sikap nabiulloh yang sangat penyabar ini
terhadap respon kaumnya ketika mereka di ajak untuk menuju jalan alloh
mentauhidkan alloh dan meyakini bahwa dia adalah utusan alloh bagi mereka dan
mereka berkata :
“ aku tidak melihatmu melainkan sebagai manusia biasa seperti kami, tidak
ada yang lebih darimu atas diri kami, dan aku tidak melihat orang orang yang
mengikutimu kecuali mereka yang lebih rendah dari kami “ arti dari surah [hud] ayat 26
Beginilah jawaban kaum nabi nuh atas ajakan yang di sampaikan olehnya. Mungkin
kalau kita yang berada di posisi nabi nuh akan terus meradang dan membalas
dengan kata kata yang kasar dan lebih menyakitkan. Sudah di ajak biak baik, di
ajak juga karna kasian biar selamat nanti di akhirat eeh malah merendahkan. Tapi dia adalah seorang nabi dia tau harus bersikap seperti apa, maka
inilah jawaban nabi nuh:
الجلالين مترجم للأندونيسية
قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ
مِّن رَّبِّي وَآتَانِي رَحْمَةً مِّنْ عِندِهِ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْ
أَنُلْزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمْ لَهَا كَارِهُونَ ( هود : 28 )
( Berkata
Nuh, "Hai kaumku! Bagaimana pendapatmu )
coba katakan kepadaku ( jika aku ada mempunyai bukti yang
nyata ) penjelasan yang nyata ( dari Rabbku dan
diberi-Nya aku rahmat ) kenabian ( dari
sisi-Nya tetapi rahmat itu disamarkan ) disembunyikan ( bagi
kalian ) ( apa akan kami paksakan kalian
menerimanya ) artinya apakah kami harus memaksakan kalian untuk
menerimanya ( padahal kalian tiada menyukainya?" )
tidak mampu untuk melakukan hal tersebut
Begitulah dialog nabi nul yang penuh hikmah. Artinya apa ?. Kita tidak akan bisa memaksakan suatu pemahaman atau
suatu pengetahuan pada orang lain asalkan kita sudah mencoba menjelaskan
selebihnya biar alloh yang menentukan
*SEKIAN*
Silahkan di sahre jika bermanfaat. Dan jangan
lupa tinggalkan komen di bawah
Saya tajuddin salam hangat